“Dan hendaklah takut (kepada Allah SWT ) orang-orang yang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.

Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar
(QS. An-Nisa’ : 9)

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sampai ia pulang

(HR. Tirmidzi)

AJF

AJF
"DALAM KEBERSAMAAN KITA ADA KEMUDAHAN. . . DALAM KEMUDAHAN ADA KEBERHASILAN & DALAM KEBERHASILAN AKAN LAHIR KEBAHAGIAN" " M A R I JALIN UKHUWAH. . . INDAHKAN DUNIA DENGAN KEBAIKAN. . . " SATUKAN TEKAD RAIHLAH IMPIAN KITA. . . S E L A M A - L A M A N Y A "

Jumat, 20 Desember 2013

"Perkuat Iman.. Kokohkan Persaudaraan"

Sahabat, sejenak kita renungkan belajar  dari Kekalahan  Perang  Uhud", telah menyadarkan kita  kembali  betapa
ummat  Islam di hari ini berada pada posisi yang  memprihatinkan, lemah  hampir dalam setiap lapangan.  Perang  Teluk  yang makin  memecah-belah  ummat, demokrasi Aljazair,  pembantaian  di Bosnia-Hercegovina, pengusiran di Myanmar, intifhadah Palestina, Afghanistan, dll.

Fakta ummat  Islam di  hari ini adalah dalam keadaan lemah;  kemampuan  militer,ekonomi,  ilmu  pengetahuan, dan kebudayaan  telah  terkubur  dan sepertinya  ingin  dilupakan, kalaupun tidak  maka  kini  menjadi nostalgia  manis  belaka. 

Padahal dahulu sejarah telah mencatat  betapa  ummat  Islam hampir-hampir   tidak  pernah  kalah  dalam  setiap   pertempuran fisik/militer,  meski dengan jumlah prajurit yang lebih  sedikit, bahkan imperium Romawi, yang besar, dikalahkan Jenderal  Shalahu
din dalam Perang Salib.
Ilmu pengetahuan dan budaya Islam  memimpin dunia lebih dari 600 tahun; 350 tahun sebelum tahun  1100 M
dan 250 tahun setelah tahun 1100 M. Karya tenun Persia,  arsitektur  Islam,  bahkan  cerita seribu satu  malam  seperti;  Aladin, Simbad, Ali Baba, Abu Nawas, memukau banyak budayawan Barat.

Pertanyaannya,  mengapa  ummat  terdahulu  demikian   anggun, cemerlang, bayangkan pemerintahan Islam di Cordoba, Spanyol  tetapi kini umat Islam menjadi lemah dan sangat lemah, bahkan terinjak dan  dihina.

Jawabannya adalah karena aqidah dan ukhuwah para shahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in dahulu sangat kuat.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :

"Dan barang siapa mengambil Allah, rasul-Nya dan orang-orang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama)
Allah itulah yang PASTI menang"  (QS 5:56)

Nah, selama ummat Islam hari ini tidak melaksanakan  perintah ini, maka menjadi wajar kalau menjadi kalah dalam setiap lapangan baik  fisik maupun intelektual. Andaipun kemenangan yang  datang, maka  itu bukanlah kemenangan yang haq.  Sesungguhnya  kemenangan yang haq itu hanya akan muncul setelah Allah dan rasul-Nya menancap kokoh dalam sanubari seorang mukmin, menjadikan Allah sebagai Ilah  dan  rasul-Nya  sebagai tauhidul uswah/teladan, serta  menjadikan orang-orang  beriman sebagai saudara--ukhuwah. Ummat  Islam  akan selalu menang selama 2 potensi Islam: aqidah dan ukhuwah dimiliki dan dilaksanakan dalam dunia nyata.

Potensi  ukhuwan sendiri muncul mengikuti potensi aqidah  dan ukhuwah  merupakan  ni'mat yang Allah berikan, yang  muncul  atas
kehendak Allah.
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada TALI ALLAH, dan janganlah  kamu  bercerai-berai, dan ingatlah  akan ni'mat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa  jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu MENJADILAH KAMU KARENA NI'MAT ALLAH orang-orang
yang BERSAUDARA " (Qs.3:103)
Tentang Ukhuwah dapat juga Sahabat baca dalam QS. (Al-Hujarat:13)
  
Akhirnya  Sahabat, mari  kita bermuhasabah, untuk menilai  diri  kita, sudahkah aqidah tauhid ini tegak dalam diri kita, sudahkah ni'mat ukhuwah  meresapi hati dan pori-pori badan kita,  sudahkah  tali-tali Allah merapatkan kita dalam barisan yang teratur seakan-akan
seperti  bangunan  yang kokoh yang sangat disukai Allah  ? 
Kalau ummat  di  hari ini masih lebih mencintai  kaum  keluarga,  harta kekayaan/materi, perniagaan dari pada Allah, rasul-Nya, dan jihad di  jalan-Nya, maka tunnggulah sampai Allah mendatangkan  keputusan-Nya,  kekalahan  beruntun,  terinjak, dan terhinakan dalam setiap lapangan, sampai Allah menurunkan suatu kaum dimana  Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya, beriskap lemah  lembut terhadap  orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang yang kafir yang memusuhi Islam.

Intisari :
Aqidah kita harus kembali diperkuat jangan sampai ter[engaruh dengan Ghazwul Fikr budaya-budaya nonMuslim, termasuk diantaranya adalah terkait dengan mengucapkan:
selamat natal dan tahun baru’ kepada masyarakat selain Islam adalah termasuk KEKUFURAN dan dapat merusak aqidah. Oleh karenanya jelas sekali hukumnya adalah HARAM.
Ibarat kita meminta mereka mengucapkan syahadataini pasti mereka tidak mau. Jadi walaupun hanya sekedar ucapan selamat natal tetapi itu tetap dapat merusak iman kita. 

Sedangkan Ukhuwah persaudaraan ummat Islam mari sama-sama kita bangun dengan kokoh, dimulai dari diri sendiri, keluarga, kerabat, tetangga, masyarakat dst. Contohnya adalah dengan bersilaturahim, berjabat tangan ketika bertemu, saling memberi salam, menghindari permusuhan, dst.

Tidak ada komentar: