“Dan hendaklah takut (kepada Allah SWT ) orang-orang yang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (QS. An-Nisa’ : 9)
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sampai ia pulang
Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang yang super otoriter, sombong, dholim, rakus, berlebihan mencintai dunia dan bergaya hidup hedonisme... telah binasa ditelan adzab atau siksa...
JIKA ANDA MAU DIPERCAYA
OLEH ORANG BANYAK
Lakukankah Tujuh Kualitas Tanpa :
1.BERVISI BESAR TANPA MENGABAIKAN PRAKTEK
2.MEMPERTIMBANGKAN DENGAN CERMAT TANPA
MENJADI TERLAMBAT
Pondok
Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Griya Qur’an adalah sebuah lembaga
pendidikan berupa Pondok Pesantren yang didirikan oleh Yayasan “Lentera Qur’ani”. Yayasan ini (sering disingkat YLQ) berdiri tahun 2009 di Klaten, Jawa
Tengah, Indonesia, dengan akta pendirian notaris Abdul Rajak, S.H.
Nomor XIX ; tanggal 23 Juli 2009. Kemudian disempurnakan dengan SK
KEMENKUMHAM RI No. AHU – 4738.AH.01.04 Tahun 2011.
Yayasan
Lentera Qur’ani didirikan oleh sekelompok anggota sebuah Majelis Ta’lim
di Gentan – Surakarta, yang dipelopori oleh Ustadz Muhammad Badawi.
Para pendiri mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari
karyawan, PNS, guru, dll. Walaupun latar belakang yang berbeda, namun
masing-masing mempunyai komitmen dakwah yang sama; yakni membina
generasi yang cerdas dan berakhlak Islami. Maka, diselenggarakanlah
pendidikan keagamaan dengan penguatan pada menghafal Al-Qur’an.
Arah
kebijakan YLQ ialah menyelenggarakan pendidikan keagamaan bagi kaum
dhuafa’ dan yatim/piatu. Oleh karena itulah, Yayasan Lentera Qur’ani
menyelenggarakan pendidikan keagamaan dengan program utama menghafalkan
Al-Qur’an terutama bagi kaum dhuafa dan yatim/piatu yang direalisasikan
dengan pendirian PPTQ (Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an) “Griya Qur’an”.
PPTQ Griya Qur’an mempunyai tujuan untuk mencetak generasi Qur’ani (seorang yang hafal al-qur’an/hafizh dan
berakhlak Islami) yang memiliki kemampuan intelektual dengan keunggulan
prestasi dalam berbagai disiplin ilmu. Pondok ini merupakan lembaga
penyantunan. Griya Qur’an berupaya mengembangkan potensi yang
dimiliki kaum dhuafa dan yatim/piatu yang terhalang permasalahan
ekonomi dalam pendidikannya. Saat ini, PPTQ Griya Qur’an
menyelenggarakan pendidikan umum bekerjasama dengan beberapa sekolah
umum di sekitar pondok untuk mendukung pendidikan regulernya. Sedangkan
waktu selebihnya, dioptimalkan untuk program Tahfizhul Qur’an dan Dirosah Islamiyah yang diselenggarakan di lingkungan pondok. Seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup para santri ditanggung oleh yayasan.
PPTQ Griya Qur’an, terdiri dari :
A.GRIYA QUR’AN l
PPTQ
Griya Qur’an l terletak di RT : 04 / 01, Desa Juwiran, Kecamatan
Juwiring –Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Saat ini Griya Qur’an
masih menempati sebuah rumah yang cukup luas dengan status hak pakai
yang direnovasi menjadi beberapa kamar tidur untuk ustadz dan para
santri serta dilengkapi dengan sebuah ruang tamu dan aula. Rumah yang
saat ini dijadikan tempat belajar yang asri berada di perkampungan yang
nyaman, areal luas, dekat masjid, aula cukup luas, ruang tidur yang
nyaman, dilengkapi almari untuk pakaian dan barang-barang pribadi. Ke
depan, PPTQ Griya Qur’an berupaya mewujudkan gedung sendiri di atas
tanah waqaf yang telah diperoleh dan siap bangun seluas ± 1.200 m2
yang terletak 50 m dari pondok saat ini. Adapun pembangunan pondok
tersebut menunggu terkumpulnya dana dari para donatur dan muzaqqi.
B.GRIYA QUR’AN ll
PPTQ
Griya Qur’an ll terletak di RT : 01 / 03, Desa Demangan, Kecamatan
Sambi –Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Saat ini Griya Qur’an
ll menempati sebuah rumah Jawa yang cukup luas dengan status hak wakaf
yang ditata menjadi beberapa ruang untuk kamar tidur ustadz danSantri,
ruang belajar, ruang tamu dan aula. Rumah yang asri ini berada di
perkampungan yang nyaman dan sejuk. Ke depan, PPTQ Griya Qur’an
berupaya mewujudkan gedung sendiri di atas tanah waqaf yang telah
diperoleh dan siap bangun seluas ± 1.400 m2.
C.GRIYA QUR’AN lll
PPTQ
Griya Qur’an lll terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten
Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Saat ini Griya Qur’an lll menempati
sebuah rumah yang cukup luas dengan status hak pakai yang ditata
menjadi beberapa ruang untuk kamar tidur ustadz dan Santri, ruang
belajar, ruang tamu dan aula. Rumah ini berada di tengah-tengah
perkampungan warga yang nyaman dan sejuk.
Dengan
didirikannya PPTQ Griya Qur’an l, ll dan lll tersebut, denyut kehidupan
keagamaan masyarakat di sekitar pondok semakin meningkat, khususnya
dalam pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Majelis Ta’lim. Para
santri TPA dan masyarakat juga dapat menggunakan fasilitas gedung
pondok untuk kegiatannya dengan bantuan ustadz dari PPTQ Griya Qur’an.
Subhanalloh, dan tahun 2014 ini telah mempunyai 6 cabang
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya
dan diberi pertolongan dari tempat yang tak terduga, dan barangsiapa yang
bertawakal kepada Allah, niscaya akan diucukupi segala kebutuhannya (QS
Ath-Thalaq: 2-3)
Fitnah,
musibah, kekurangan harta, penyakit, penghinaan, adalah sebagian masalah yang
akan selalu menghampiri kita. Kemana pun kita pergi dan di mana pun kita
berada, ia akan selalu turut serta.
Masalahnya, bagaimana sikap kita terhadap
masalah tersebut?
Inilah yang akan menentukan sukses tidaknya hidup kita;
bahagia atau nestapanya perasaan kita.
Kenyataan pun memperlihatkan, ada yang
hancur oleh masalah; namun tak sedikit yang melejit menjadi manusia terhormat,
berkah dari masalah yang menimpa.
Karena itu, kita harus memiliki pemahaman
bahwa masalah yang menimpa bukan sebagai beban apalagi bencana, namun anggaplah
sebagai karunia untuk meningkatkan ilmu, amal, wawasan, ganjaran, dan kemuliaan
di sisi Allah.
Bukankah
selama bertahun-tahun sekolah, kita harus menghadapi berbagai macam ujian
hingga akhirnya kita lulus dan dihormati sebagai orang berpendidikan?
Kuncinya,
bila ingin mendapatkan nilai terbaik, kita harus mempersiapkan diri dengan belajar
dan berlatih terus menerus.
Setelah itu hadapi ujian dengan niat dan cara
terbaik agar lulus dengan nilai terbaik.
Nah, ketika dihadapkan pada sebuah
masalah, sikap seperti apa yang harus kita ambil?
Kuncinya adalah 5
"Jangan" yang akan membantu mengatasinya :
1. Jangan panik
Saat tertimpa suatu masalah, langkah pertama yang harus kita ambil adalah
jangan panik. Kepanikan hanya akan menambah masalah daripada menyelesaikan
masalah. Maka latih diri dan keluarga untuk tenang dan tidak panik menghadapi
situasi segawat apapun.
2. Jangan emosional
Jangan terpancing untuk marah dan bertindak emosional ketika kita dihadapkan
pada suatu masalah. Marah hanya akan memuaskan nafsu, sedangkan nafsu yang
tidak terkendali bukan jalan meraih kebenaran dan kemuliaan hidup. Bukan tidak
boleh kita bertindak, yang tidak tidak boleh adalah bertindak secara emosional.
3. Jangan tergesa-gesa
Tergesa-gesa itu berasal dari setan. Tindakan tergesa-gesa hanya akan menuai
penyesalan. Maka kendalikan diri, jangan ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu
aktivitas tanpa perhitungan matang. Saat kita dihadapkan pada masalah yang
rumit, segera petakan masalah tersebut, kumpulkan informasi secara BAL (benar,
akurat, dan lengkap). Setelah informasi terkumpul baru kita membuat keputusan
dan segera bertindak.
4. Jangan larut mendramatisasi
Sebagian penderitaan yang dialami adalah hasil dramatisasi pikiran kita
sendiri. Akibatnya persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan mencekam. Padahal
boleh jadi setelah dijalani, masalah tersebut tidak segawat dan semencekam yang
diperkirakan.
5. Jangan putus asa
Masalah akan membuat kita terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa
menghadapinya.
Putus asa terlarang bagi seorang Muslim. Putus asa lahir dari
lemahnya ilmu dan keyakinan pada Allah SWT. Ingatlah, bersama kesulitan pasti
ada kemudahan. Dalam QS Al-Insyirah ayat 5-6 diungkapkan bahwa satu kesulitan
selalu diapit oleh dua kemudahan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan . Saudaraku, sekali lagi, kita tidak mungkin lepas
dari masalah. Maka, amalkan prinsip "LIMA JANGAN" saat masalah
menimpa. Lalu terima dan hadapi masalah ersebut dengan lapang dada, setelah itu
jalani sebagai sebuah proses pembelajaran, kemudian hayati ikmah di balik
masalah itu, hingga akhirnya kita bisa menikmatinya sebagai karunia dari Allah
SWT.
Jejaring sosial "Facebook" ternyata bisa menjadi penyebab perceraian.
Di Bandung, "facebook" menjadi salah satu alasan pasangan suami-istri
bercerai. Alasan lebih umum perceraian di ibu kota Jawa Barat itu
adalah tidak ada kecocokan, masalah ekonomi dan poligami, kata pejabat
pengadilan agama setempat.
"Facebook pun sekarang bisa menjadi
penyebab perceraian, saya sendiri pernah menangani perkaranya," kata
Juru Bicara Pengadilan Agama Bandung Acep Saifudin.
Ia mengimbau seluruh pasangan muda agar bijaksana menggunakan situs jejaring sosial Facebook.
"Biasanya
diawali dengan mengirim pesan melalui komentar mesra kepada teman atau
sebaliknya dan hal itu diketahui pasangannya," ujar Acep.
Pasangan
suami istri yang bercerai gara-gara facebook, menurut Acep, membawa
bukti berupa print out halaman facebook di persidangan.
"Print
out halaman facebooknya menjadi sebagai bukti oleh pihak yang
bersangkutan pada majelis hakim sehingga diketahui main mesra-mesraan,"
ujar Acep.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau seluruh pasangan
muda suami istri agar lebih bijaksana menggunakan teknologi jejaring
sosial tersebut.
Di Bandung, jumlah pengajuan perkara cerai yang
masuk ke Pengadilan Agama naik 11% dari 3.275 perkara pada 2009 menjadi
3.629 perkara di tahun 2010. Angka perceraian dari tahun 2009 hingga
tahun 2011 juga terus meningkat.
"Ada kenaikan sekitar 354
perkara cerai. Khusus untuk cerai sendiri naik 10 persen dari total
keseluruhan," ujar Juru Bicara Pengadilan Agama Bandung itu.
Ketika seseorang mengucapkan “Laa ilaaha illalloh”, didalamnya
terkandung ikrar dan keyakinan :
tidak ada yang membuat saya
tenang dan tentram selain Alloh
tidak ada yang menjadi
tempat berlindung selain dari Alloh,
tidak ada yang lebih saya
cintai selain Alloh
dan oleh karena itu saya tidak mengabdi selain Alloh.
Dan Al-Qur’an telah mengarahkan
manusia Muslim untuk memiliki sifat, sikap dan pendirian seperti itu :
Seorang Mu’min mendapat ketentraman dengan mengingat Alloh, dan hanya
Allohlah yang mampu memberikan ketenangan.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa
tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah hanya dengan mengingat Allohlah hati
akan menjadi tenteram”. (QS.13:28).
“Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati
orang-orang mu’min supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka
(yang telah ada). Dan kepunyaan Allohlah tentara langit dan bumi dan adalah
Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS.64:1).
Seorang Muslim tidak boleh berlindung kepada selain Alloh.
Berlindung
kepada selain Alloh sama sekali tidak mendatangkan manfaat, karena sesungguhnya
tidak ada daya dan upaya selain dari Alloh SWT.
“Dan sungguh
ada kaum laki-laki dari manusia yang minta perlindungan kepada kaum laki-laki
dari jin. Maka mereka (manusia) itu hanya menambah mereka (jin-jin) semakin
congkak”. (72:6).
Orang beriman akan menjadikan Alloh sebagai yang paling dicintai
melebihi yang lainnya.
“Dan diantara orang-orang ada yang menyembah
sekutu-sekutu selain Alloh, yang mereka cintai sebagaimana mereka mencintai
Alloh. Sedang orang-orang beriman sangat cinta kepada Alloh” (2:165).
Orang beriman mempersembahkan kehidupan dan pengabdiannya hanya kepada
Alloh.
“Hanya kepada
Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan” (1:5)
Aliha artinya ‘abadahu
(menyembah/mengabdi) :
sempurna mencintai,
sempurna dalam menghinakan diri,
sempurna dalam menundukkan diri.
AL-ILAAHU
Memiliki beberapa makna sebagai
berikut :
yang diharapkan.
yang ditakuti
yang diikuti.
yang dicintai
yang diibadahi/yang disembah (al ma’bud)
Bila seseorang ber-ilaah kepada
Alloh berarti yang diharapkan, yang ditakuti, yang diikuti dan yang dicintai
hanyalah Alloh :
.Seseorang yang menyatakan
laa ilaaha illalloh berarti hanya Alloh-lah yang menjadi harapannya (3:8-9).
.Seseorang yang berpegang
pada Laa ilaaha illalloh tidak akan takut kecuali pada Alloh (9:18).
Takut
godaan syetan, takut kepada binatang buas, kepada api dan lain sebagainya yang
membahayakan keselamatannya adalah ketakutan yang naluriah, tetapi bila takut
itu sudah menguasai diri seseorang sehingga mengarahkan dan mengendalikan dan
menguasainya mengalahkan rasa takutnya pada Alloh berarti bertentangan dengan
Laa ilaha illalloh.
.Seseorang yang berikrar Laa
ilaha illalloh dituntut untuk taat dan mengikuti kehendak-kehendak atau
aturan Alloh.(4:60, 33:36) Walaupun
kehendak-kehendak Alloh itu tidak kita sukai.
.Bila kita ber-ilah kepada
Alloh berarti kita menyerahkan kecintaan yang paling utama hanya untuk
Alloh.(9:24). ”Tidak ada kesenangan dan kenikmatanyang sempurna bagi hati
kecuali dalam kecintaan kepada Alloh dan bertaqorub (mendekatkan diri)
kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya. Kecintaan tak akan
terjadi kecuali dengan berpaling dari kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakikat
laa ilaaha illalloh. Inilah millah Ibrahim AS dan semua Nabi dan Rasul.”
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).
.Al-ilah artinya al ma’bud :
yang wajib diberikan kepadanya loyalitas,
yang wajib diberikan padanya ketaatan,
yang wajib diberikan padanya otoritas.
Definisi “ilaah” menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :
sesuatu yang mendominasi hati dengan rasa cinta, takut, harap dan semisalnya.
Definisi “ilaah” : sesuatu yang
dianggap penting/dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga ia
membiarkan dirinya dikuasai/didominasi oleh sesuatu tersebut.
Masih banyak penyimpangan
sesuatu yang dijadikan “ilaah” selain Alloh oleh para manusia :
Pagi ini (16 feb 2012) anak anak SMK Al Islam Surakarta bersemangatt menyerbu Manahan untuk mengikuti 'Super Games' acara ini merupakan rangkaian Funday SMK AL ISLAM Ska, yang diadakan rutin setiap bulan.
Berikut tampak Para Pejuang Kebenaran sedang beraksi :
Istiqomah merupakan komitmen dan konsisten kita kepada
Allah. Segala aktiviti dan tingkah laku kita di rujuk kepada Allah. Aktiviti
yang tidak dirujuk kepada Allah SWT atau yang tidak konsisten maka disebut tidak
istiqomah.
Beberapa ciri istiqomah yang perlu di laksanakan oleh muslim adalah
menjadikan dasar aktivitinya kepada mabda atau prinsip hidupnya karena Allah,
iaitu karena islam. Karena secara konsep kehidupan ini karena Dia (lillah) maka
kita mesti hidup beserta Allah, yaitu dengan mengikuti minhaj Allah(al islam)
kemudian istiqomah juga di iringi dengan tujuan hidup yaitu dengan menuju kepada
Allah atau menuju kepada Islam. Keadaan yang demikian di sebut
istiqomah.
Bagi mereka yang tidak islam atau kafir, mabda/prinsip
hidup karena untuk bukan Islam (miasalnya untuk isme-isme jahiliyah)maka
hasilnya juga untuk selain Allah. Dalam konsep (manhaj) yang di bawanya itu,
mereka hidup tanpa islam atau bukan dengan Islam, dengan demikian ia hidup
beserta syetan. Dari segi tujuan hidup pula mereka menuju kepada selian islam
atau kepada selain Allah.Keadaan demikian di sebut tidak istiqomah yang
diamalkan oleh pihak kafir.
Sedangkan pihak muharrifin atau munafik bersifat
mundzabdzab Yang berarti kadang istiqomah kadang tidak istiqomah, sekali sekala
iman kadang kufur dengan maksiyatnya sehinga mereka ini sama saja dengan kafir
yaitu tidak istiqomah terhadap islam.Kaum munafik pun akan mengalami azab dan
siksaan yang pedih sebagai balasan amalan yang tidak istiqomah.
1.Istiqomah
Syarah
Senantiasa muslim berada di atas al haq dan tetap
istiqomah. Ini merupakan kekuatan untuk membentengi serangan dari al batil yang
tidak pernah penat. Iblis telah membuat komitmen kepda Allah bahwa ia akan
berusaha dengan kuncu-kuncunya dan gengnya untuk terus menyesatkan anak Adam
sehingga hari kiamat. Oleh itu istiqomahlah senjata kita. Seorang mu'min dari
awal titik bertolaknya berdiri diatas prinsip bahwa" aku memperjuangkan islam
ini adlah karena Allah"&ldots; bukan karena yang lain. Kalau tidak demikian
kita tidak akan bertahan. Banyak sangat tarikan dan godaaan untuk seorang mu'min
itu terpesong, tertipu, terbelit atau akhirnya di telah oleh jahiliyah.Mereka
pun tak kurang umpan dan taktik untuk memerangkap orang mu'min. Noktah
bidayah&ldots; Starting point mestilah benar-benar lillah.. yang didasrkan
dari prinsip-prinsip yang datangnya hanya dari Allah SWT dan Rasul. Komitmen
adalah lil islam.. Brjuang untuk menegakkan islam. Minhaj mestilah dari Islam.
Minhaj. System cara,uslub, pendekatan semuanya bersumber dari Allah SWT. Minhaj
yang diturunkan Allah adalah lengkap dan sempurna. Seorang mu'min akan tetap
istiqomah dengan mengambil sumber kehidupannya daripada Allah. Oleh itu hanya
islam lah yang mewarnai, mensibgroh kehidupan dan kematiannya. (5:48) Dan
matlamat akhir adlah jelas dan terang yaitu mendapatkan mardhotillah di dunia
dan akhirat. Menegakkan islam serta memenangkan islam.
Dalil
QS. 6:161; Katakanlah: "Sesungguhnya sembahyangku dan
ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah tuhan yang memelihara dan
mentadbirkan sekalian alam.
QS. 2:193; Dan perangilah mereka sehingga tidak adalagi
fitnah, dan(sehingga) menjadilah agama itu semata-mata karena Allah. Kemudian
jika mereka berhenti maka tidaklah ada permusuhan lagi melainkan terhadap
orang-orang zalim.
QS. 8:39; Dan perangilah mereka sehingga tidak adalagi
fitnah, dan(sehingga) menjadilah agama itu seluruhnya(bebas) bagi Allah
semata-mata. Kemudian jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan gangguannya,
niscaya mereka di berikan balasan yang baik) karena sesungguhnya Allah maha
melihat akan apa yang mereka kerjakan.
QS. 42:15; Oleh karena yang demikian itu, maka
serulah(mereka-wahai Muhammad-kepada beragama dengan betul), serta tetap
teguhlah engkau menjalankan sebagaimana yang diperintahkan kepadamu, dan
janganlah engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka; sebaliknya katakanlah:"Aku
beriman kepada segala kitab yang diturunkan oleh Allah, dan aku di perintahkan
supaya berlaku adil diantara kamu. Allah jualah tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi
kami amal kami dan bagi kamu amal kamu. Tidaklah patut ada sebarang pertengkaran
antara kami dengan kamu(karena kebenaran telah jelas nyata). Allah akan
menghimpunkan kita bersama (pada hari kiamat), dan kepadaNyalah tempat kembali
semuanya(untuk dihakimi dan di beri balasan)".
QS. 41:30-32; Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan
keyakinannya dengan berkata:"Tuahan kami ialah Allahh",kemudian mereka tetap
teguh diatas jalan yang betul,akan turunlah malaikat dari mereka dari semasa-ke
semasa (dengan memberi ilham0:"Janganlah kamu bimbang (dari berlakunya kejadian
yang tidak baik terhadap kamu) dan janganlah kamu berduka-cita, dan terimalah
berita gembira bahwa kamu akan beroleh syurga yang telah di janjikan kepada
kamu."Kami lah penoong-penolong kamu dalam kehidupan dunia dan pada hari
akhirat; dan kamu akan beroleh- pada hari akhirat -apa yang di ingini oleh hawa
nafsu kamu, serta kamu akan beroleh -pada hari itu - apa yang kamu cita-citakan
mendapatnya."(pemberian-pemberian yang serba mewah itu) sebagai sambutan dari
Allah yang maha pengampun lagi maha mengasihani!"
QS. 11:112; Oleh itu, hendaklah engkau (wahai Muhammad)
senantiasa tetap teguh diatas jalan yang betul sebagaimana yang diperintahkan
kepadamu, dan hendaklah orang-orang yang rujuk kembali kepada kebenaran
mengikuti mu berbuat demikian ; dan janganlah kamu melampaui batas hokum-hukum
Allah; Sesungguhnya Allah maha melihat akan apa yang kamu kerjakan.
Hadits.
2.Ghoiru istiqomah
Syarah
Disebaliknya golongan yang tidak istiqomah
dari awalnya lagi bertolak dari niat yang tidak bersih. Yaitu mereka melakukan
suatu amaldi atas tujuan selain Allah. Apakah toghut, kebendaan ataupun hawa
nafsu yang menjadi tujuan mereka, haqiqatnya mereka melakukan sesuatu bukan
untuk islam dan bukan karena Allah. Tentu saja mereka bersumberkan minhaj hidup
jahiliyah yang di namakan dengan apa saja nama atau sumber. Teori-teori,
hipotesis, 'dzon' dan falsafah seperti komunisma,materialisma,sosialisma serta
tokoh-tokoh pemikir jahiliyah adalah sumber mereka. Minhaj hidup mereka di cedok
dari sumber-sumber yang tidak haq, lalu hancurlah system kehidupan mereka .
Apakah yang menjadi sasaran akhir dari kehidupan mereka&ldots; tentu saja
kerugian yang sebenarnya. Rugi di hari bertemu dengan Allah SWT, menyesal dan
saling berbantah-bantahan. Di dunia mereka bermati-matian untuk mempertahankan
tertegaknya toghut dan sistemnya. Mereka menjadi pendukung setia toghut
sehinggalah mereka mati karenanya&ldots; nauzubillah. Amal baik mereka di
dunia menjadi habuk yang berterbangan dan faedahnya adalah "maya" atau seperti
fatamorgana. Para daie tidak harus tertipu dan gelap mata dengan apa yang
dilihat dari kebaikan mereaka. Kita mesti istiqomah diatas islam.
Dalil
QS. 18:
103; Katakanlah (wahai Muhammad): " Mahukah Kami kabarkan kepada kamu akan orang
orang-orang yang merugi amal-amal perbuatannya?
QS. 24:39; Dan orang-orang kafir pula, amal-amal mereka
adalah umpama riak sinaran panas di tanah rata yng di sangkanya air oleh orang
yang dahaga ,(lalu ia menuju kearahnya) dan ia tetap mendapati hokum Allah di
sisi amalnya, lalu Allah menyempurnakan hitungan amalnya (serta membalasnya);
dan (ingatlah) Allah amat segera hitungan hisabNya.
3.Mudzabdzab
Syarah
Golongan yang tiada pendirian di jelaskan dalan al
Qur'an dengan istilah mudzabdzab. Ini golongan orang munafik dan AllahSWT
menkategorikan mereka sebagai kufur.. serta memenetapkan status mereka paling
bawah dalam api neraka.. nauzubillag. Mereka juga tidak istiqomah&ldots;.
Tidak tetap diatas iman dan islam. Allah SWT telah menjelaskan hakekat ini dalam
Al Qur'an &ldots; bahkan ada serah yang dinamakan untuk mereka. Tidak
istiqomah ini adalah sifat yang merbahaya oleh itu tarbiyah islammiayah mesti
berterusan. Jangan menyangka bila telah menjadi syeh besar tak perlu
tarbiyah,tazkiyah,tazkirah & ldots;. Semuanya perlukan mutabaah. Setiap kita
perlukan nasihat dan tarbiyah berterusan. Tarbiyah terlalu penting untuk di
abaikan.
Dalil
QS. 4:137; Sesunggguhnya orang-orang yang beriman,
kemudian mereka kafir, kemudian mereka beriman semula, kemudian mereka kafir
lagi, kemudian mereka bertambah lagidengan kekufuran, Allah sekali-sekali taidak
akan memberi ampun kepada mereka, dan tidak akan memberi pentunjuk hidayah ke
jalan yang benar.
QS. 4:143; Mereka berkeadaan "muzabzab" (tidak mempunyai
pendirian yang tetap) antara (iman dan kufur )itu; Mereka tiadak berpihak terus
kepada golongangan (kafir) dan tidak pula berpihak kepada golongan (yang
beriman)
QS. 4:150; Sesunggguhnya orang-orang yang kufur ingkar
kepada Allah dan RasulNya,dan (orang-orang yang) hendak membeda-bedakan iman
mereka diantara Allah dan RasulNya, dan (orang-orang yang) berkata:"Kami beriman
kepada setengah Rasu-rasul itu dan kufur kepada setengah yang lain", serta
hendak bertujuan mengambil jalan lain antara iman dan kufur
itu:
Ringkasan Dalil
Islam / mukmin: mabda/prinsip hidupnya: semata karena
Allah, ialah karena selain Allah. Dalam konsep, karena dia lillah maka ia
beserta Allah,yaitu dengan minhaj Allah Al Islam. Dari segi tujuan hidup maka ia
menuju Allah (QS.6:162),,atau menuju Islam (hadits, 2:193; 8:39) yang disebut
istiqomah (QS.42:15; QS.41:30-32; QS.11:112)
Diluar islam /kafir. Mabda/prinsipnya karena untuk
nomn Islam (isme-ismse jahiliyah) maka hasilnya untuk selain Allah. Dalam konsep
M(Manhaj) karena dia tanpa islam atau bukan karena islam maka ia beserta syetan.
Dari segi tujuan hidup karena selain menuju islam maka menuju selain Allah
(18:103; 24:39) yang di sebut kufur.
Muharrifin/munafik: mudzabdzab, tidak istiqomah (QS.4:137)
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti prasangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah).”
(QS. Al-An’am : 116)
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun
terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelosok Indonesia, Malaysia dan lainnya. Terlebih lagi apabila menjelangnya datangnya bulan Februari dimana -mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan)
tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine Day, mulai dari simbol warna pink, simbol coklet, dll. Berbagai
tempat hiburan bermula dari diskotik (disko/kelab malam), hotel-hotel,
organisasi-organisasi maupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlomba-lomba
menawarkan acara untuk merayakan Valentine Day. Dengan dukungan (pengaruh)
media massa seperti surat kabar, radio maupun televisi; sebagian besar orang
Islam juga turut dicekoki (dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day khususnya para ABG/ Remaja putra putri.
MUNCULNYA VALENTINE
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi)
apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan
Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine
sebenarnya adalah seorang martyr yang kerana
kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena
pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu
Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang
dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi
cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai
'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur
hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian
dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut
“Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta 'supercalis'
kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara
kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan
kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai
burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata
“Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara
galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda
dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya
zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh
pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak
lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman
sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta
persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa
ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Jadi umat Islam harus waspada sebab itu sama sekali bukanlah ajaran Islam, moment(hal/saat/waktu) itu
hanyalah bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha
merusak 'aqidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat
dengan kedok percintaan (bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.
"Kasih sayang dalam Islam bukanlah Kemaksiatan"
“Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra :
36)
"REMAJA ISLAM JANGAN TERKECOH OLEH GODAAN NAFSU SYAITHONI YANG BERKEDOK CINTA"
BEBERAPA
tahun ini, dunia selalu dihebohkan oleh dirilisnya film-film kolosal
dan spektakuler. Terakhir, film Star Wars yang fenomenanya mengglobal
itu. Banyak orang yang bahkan rela berkemah beberapa hari di depan
gedung bioskop hanya untuk mendapat tiket pemutaran hari pertama, yang
harganya mencapai jutaan rupiah. Seluruh dunia kemudian ikut-ikutan
demam Star Wars, termasuk di Indonesia.
Belum lenyap dari
ingatan kita, dan sampai kini masih terus bergulir, masyarakat
Indonesia juga terhipnotis dengan tayangan-tayangan reality show semacam
Indonesian Idol, AFI atau KDI. Tahap audisi salah satu kontes ini yang
digelar di beberapa kota bahkan mencatat peserta hingga tembus angka
diatas 25 ribuan. Banyak diantaranya yang sudah ikut pada audisi
periode sebelumnya, atau tidak lolos audisi di kota lain dan berpindah
ke kota berikutnya.
Konser-konser musik atau pergelaran lain
yang bernuansa pesta memang sedang marak. Hampir tidak pernah sepi
peminat, bahkan dihadiri pengunjung dalam jumlah yang fantastis. Walau,
untuk semua ini diperlukan pengorbanan yang tidak kecil, baik secara
materi maupun immateri. Belum lagi, potensi gangguan keamanannya yang
besar. Sejak pagelaran musik sampai pertandingan sepak bola, semuanya
dibanjiri penonton. Terakhir adalah aksi Iwan Fals dan kawan-kawan
dalam konser “Kantara Barock” di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Di
lain pihak, kita menyaksikan rumah-rumah Allah yang merana,
ditinggalkan umatnya. Kehidupan yang shalih tidak begitu menarik lagi.
Panggilan Allah menggema lantang, namun sepi penyambut. Shaf-shaf
shalat fardhu tidak pernah penuh, kecuali di hari Jum'at.
Lebih
banyak hati yang tergerak memenuhi mall dibanding masjid pada waktu
shalat. Seruan Allah diabaikan, "hayya 'alal falaah" (marilah menuju
kemenangan serta keberuntungan), seolah tidak pernah didengungkan.
Sadar
atau tidak, fenomena ini adalah cermin semakin tumbuh suburnya
kemunafikan di tengah-tengah umat. Padahal, al-Qur'an sering mengaitkan
kemunafikan dengan keterpesonaan pada godaan dunia, atau kemalasan
memenuhi panggilan Allah.
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ
اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ
كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (hendak) menipu Allah, dan
Allah membalas tipuan mereka. Bila mereka berdiri untuk shalat, mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (pamer) di hadapan orang
lain. Dan tidaklah mereka mengingat Allah (mengerjakan shalat) kecuali
sedikit sekali." (QS an-Nisa' [04] : 142).
Peradaban pesta
Bila kita perhatikan
fenomena kontemporer di sekeliling kita, jelaslah bahwa peradaban yang
tengah mendominasi adalah peradaban yang berakar pada pesta-pora,
permainan, lalai dari Allah dan kehidupan akhirat. Musik, mode, media,
teknologi canggih, tren gaya hidup, seluruhnya diarahkan untuk menghias
dunia ini sebagai lantai dansa global.
Di setiap penjuru orang
dibuat untuk mudah dan semakin dipermudah dalam menikmati hiburan yang
diorganisir orang lain, atau setidaknya menghibur diri sendiri dengan
berbagai bentuk. Misalnya, menikmati penampilan wanita-wanita yang
mengumbar aurat, baik dalam bentuk gambar iklan atau manusia asli yang
hidup.
Teknologi tercanggih dan tercepat perkembangannya dewasa
ini, yakni di bidang informasi, selalu mengedepankan sisi hiburan.
Belilah hand-phone seri terbaru, dan disana pasti akan disertakan
fitur-fitur yang mempermudah penggunanya untuk mengakses hiburan,
berpesta dan menyenangkan diri setiap saat.
Adakah Anda
mendapati kampanye sarat teknologi terbaru secara besar-besaran yang
ditujukan untuk mempermudah manusia mendekatkan diri kepada Allah,
mengingat akhirat dan mewaspadai godaan dunia? Yang terjadi justru
sebaliknya, manusia diingatkan dan didorong terus menerus untuk
berpesta, menghibur diri dan bersenang-senang.
Jangan hanyut !
Jelasnya,
dunia ini dikuasai orang-orang yang tengah tertipu, dan mereka berusaha
keras menyebarkan keyakinannya yang melenceng itu.
Sementara,
Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita akan bahaya dunia. Maka, kita
harus memandang dunia ini sebagai wasilah, piranti, sarana atau alat.
Dunia bukan ghayah (tujuan), atau terminal akhir di mana
segalanya selesai di sini. Segala pencapaian sains dan teknologi
bukanlah tujuan akhir, namun sarana mengabdi kepada-Nya. Maka, kita
harus mewaspadai bujukan dunia pada titik-titik tertentu dimana pesona
kemolekannya demikian menggiurkan.
Allah mengingatkan bahwa
dunia ini dipenuhi ujian, yakni agar Dia mengetahui siapa di antara
kita yang terbaik amalnya (QS al-Mulk [67] : 2).
Segala
perhiasan yang ditampakkannya adalah tipuan untuk menguji, siapa yang
tergoda dan siapa yang tetap teguh memegang janjinya kepada Allah.
Yang
menjadi masalah bukanlah hidup di dunia ini, namun apa yang kita
lakukan selama berada di dalamnya. Sebab, tidaklah mungkin ada yang
selamat di akhirat kecuali melewati kehidupan di dunia ini terlebih
dahulu dengan selamat pula, atas pertolongan Allah. Kehidupan dunia
menjadi hitam dan tercela manakala kecenderungan-kecenderungannya yang
rendah diperturutkan.
Pada saat itulah hidup di dunia benar-benar hanya menjadi kumpulan
main-main, senda-gurau, persaingan kekayaan dan kemegahan, pamer
perhiasan dan segala atribut pesta-pora lainnya. Tidak ada makna dan
tujuan. Semakin diburu semakin jauh, semakin diteguk semakin terasa
haus.
Solusi terbaik adalah memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya,
sebaik mungkin. Rasulullah mengingatkan, dalam sebuah hadits
hasan-shahih yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Ibnu 'Abbas,
bahwa kita harus senantiasa menjaga hukum dan perintah Allah, agar Dia
juga senantiasa menjaga kita. Jika kita menjaga aturan-aturan Allah,
maka kita akan mendapati-Nya berada "di depan kita", membimbing dan
merintis jalan. Bila kita selalu "memperkenalkan diri" kepada Allah
saat kita senang dan lapang, maka Dia pun akan mengenali kita pada saat
terjepit dan kesusahan. Bagaimanapun juga, tidak ada perilaku yang
menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya melainkan ancaman Allah segera
datang.
َ
"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah (cobaan, bencana) atau siksa yang pedih." (QS an-Nuur [24] : 63).