MAKNA KATA
ILAAHI
Berasal dari kata :
ALIHA, ya’lahu,
ilaahan
Memiliki beberapa ma’na,
diantaranya adalah :
- merasa tenang padanya
- melindungkan diri padanya.
- selalu rindu padanya
- sangat mencintainya (kesengsem)
Mengabdi (‘abadahu)
Ketika seseorang mengucapkan “Laa ilaaha illalloh”, didalamnya
terkandung ikrar dan keyakinan :
- tidak ada yang membuat saya tenang dan tentram selain Alloh
- tidak ada yang menjadi tempat berlindung selain dari Alloh,
- tidak ada yang lebih saya cintai selain Alloh
- dan oleh karena itu saya tidak mengabdi selain Alloh.
Dan Al-Qur’an telah mengarahkan
manusia Muslim untuk memiliki sifat, sikap dan pendirian seperti itu :
Seorang Mu’min mendapat ketentraman dengan mengingat Alloh, dan hanya
Allohlah yang mampu memberikan ketenangan.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa
tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah hanya dengan mengingat Allohlah hati
akan menjadi tenteram”. (QS.13:28).
“Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati
orang-orang mu’min supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka
(yang telah ada). Dan kepunyaan Allohlah tentara langit dan bumi dan adalah
Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS.64:1).
Seorang Muslim tidak boleh berlindung kepada selain Alloh.
Berlindung
kepada selain Alloh sama sekali tidak mendatangkan manfaat, karena sesungguhnya
tidak ada daya dan upaya selain dari Alloh SWT.
“Dan sungguh
ada kaum laki-laki dari manusia yang minta perlindungan kepada kaum laki-laki
dari jin. Maka mereka (manusia) itu hanya menambah mereka (jin-jin) semakin
congkak”. (72:6).
Orang beriman akan menjadikan Alloh sebagai yang paling dicintai
melebihi yang lainnya.
“Dan diantara orang-orang ada yang menyembah
sekutu-sekutu selain Alloh, yang mereka cintai sebagaimana mereka mencintai
Alloh. Sedang orang-orang beriman sangat cinta kepada Alloh” (2:165).
Orang beriman mempersembahkan kehidupan dan pengabdiannya hanya kepada
Alloh.
“Hanya kepada
Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan” (1:5)
Aliha artinya ‘abadahu
(menyembah/mengabdi) :
sempurna mencintai,
sempurna dalam menghinakan diri,
sempurna dalam menundukkan diri.
AL-ILAAHU
Memiliki beberapa makna sebagai
berikut :
- yang diharapkan.
- yang ditakuti
- yang diikuti.
- yang dicintai
- yang diibadahi/yang disembah (al ma’bud)
Bila seseorang ber-ilaah kepada
Alloh berarti yang diharapkan, yang ditakuti, yang diikuti dan yang dicintai
hanyalah Alloh :
. Seseorang yang menyatakan
laa ilaaha illalloh berarti hanya Alloh-lah yang menjadi harapannya (3:8-9).
. Seseorang yang berpegang
pada Laa ilaaha illalloh tidak akan takut kecuali pada Alloh (9:18).
Takut
godaan syetan, takut kepada binatang buas, kepada api dan lain sebagainya yang
membahayakan keselamatannya adalah ketakutan yang naluriah, tetapi bila takut
itu sudah menguasai diri seseorang sehingga mengarahkan dan mengendalikan dan
menguasainya mengalahkan rasa takutnya pada Alloh berarti bertentangan dengan
Laa ilaha illalloh.
. Seseorang yang berikrar Laa
ilaha illalloh dituntut untuk taat dan mengikuti kehendak-kehendak atau
aturan Alloh.(4:60, 33:36) Walaupun
kehendak-kehendak Alloh itu tidak kita sukai.
. Bila kita ber-ilah kepada
Alloh berarti kita menyerahkan kecintaan yang paling utama hanya untuk
Alloh.(9:24). ”Tidak ada kesenangan dan kenikmatanyang sempurna bagi hati
kecuali dalam kecintaan kepada Alloh dan bertaqorub (mendekatkan diri)
kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya. Kecintaan tak akan
terjadi kecuali dengan berpaling dari kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakikat
laa ilaaha illalloh. Inilah millah Ibrahim AS dan semua Nabi dan Rasul.”
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).
. Al-ilah artinya al ma’bud :
- yang wajib diberikan kepadanya loyalitas,
- yang wajib diberikan padanya ketaatan,
- yang wajib diberikan padanya otoritas.
Definisi “ilaah” menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :
sesuatu yang mendominasi hati dengan rasa cinta, takut, harap dan semisalnya.
Definisi “ilaah” : sesuatu yang
dianggap penting/dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga ia
membiarkan dirinya dikuasai/didominasi oleh sesuatu tersebut.
Masih banyak penyimpangan
sesuatu yang dijadikan “ilaah” selain Alloh oleh para manusia :
* Hawa nafsu (QS.45:23).
* Berhala (QS.16:20).
* Jin, Malaikat (QS.72:6).
* Manusia : Nabi, Ulama’,
Rahib-rahib, dll (QS.9:31).
* Thoghut (QS.4:60-61, QS.2:257).
Adakah
“ilah” dihati kita selain Alloh ?
bila ada musnahkanlah !!! Tetapkanlah Ilah kita hanya Alloh semata.
!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar