“Dan hendaklah takut (kepada Allah SWT ) orang-orang yang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.

Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar
(QS. An-Nisa’ : 9)

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sampai ia pulang

(HR. Tirmidzi)

AJF

AJF
"DALAM KEBERSAMAAN KITA ADA KEMUDAHAN. . . DALAM KEMUDAHAN ADA KEBERHASILAN & DALAM KEBERHASILAN AKAN LAHIR KEBAHAGIAN" " M A R I JALIN UKHUWAH. . . INDAHKAN DUNIA DENGAN KEBAIKAN. . . " SATUKAN TEKAD RAIHLAH IMPIAN KITA. . . S E L A M A - L A M A N Y A "

Rabu, 11 Mei 2016

"MAHALNYA HIDAYAH ILAHI"



Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata :
أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول : (( اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:
“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina
( Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ; Hidayah, takwa, kesucian diri dan kecukupan/kekayaan).”
(HR. Muslim no. 2721)
Sahabat, tidak semua orang diberikan hidayah oleh Allah , latar belakang duniawi tidak dapat menjadi ukuran dan jaminan mendapatkan hidayah Allah .
Bahkan orang tua yang shalih/shalihah pun belum tentu anak-anaknya juga pasti shalih/shalihah, orang tua yang mendapatkan hidayah (memeluk Islam) belum tentu keturunannya semuanya juga pasti muslim/muslimah.
Oleh karena itu mari merendahkan hati memohon kepada Ilahi agar dikaruniai hidayah Iman Islam hingga akhir hayat nanti.
SYARAH HADITS :
Rasulullah saw mengajarkan berbagai macam do'a kepada kita semua, diantaranya sebagaimana tertulis di atas : “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu; Hidayah, takwa, kesucian diri dan kecukupan/kekayaan”.
Ada 4 poin penting yang diajarkan oleh Rasulullah   dalam hadits tersebut, yaitu :
1.       Memohon hidayah/petunjuk
Makna Hidayah, sebagaimana dikatakan para ulama ada 2 macam ;
ü  Petunjuk,
Hidayah dalam arti petunjuk artinya kita diberi pemahaman yang benar dan lurus, tidak bengkok dan menyimpang, terkait ajaran Allah . Sehingga kita tahu, mana yang diperintahkan-Nya, mana yang dilarang-Nya, mana yang cintai-Nya, dan mana yang dibenci-Nya. Makna hidayah ini dalam arti pemahaman agama. Karena itu, memohon hidayah semestinya berbanding lurus dengan upaya kita yang tak kenal henti untuk terus belajar memahami ajaran Islam. Jika setiap hari kita meminta petunjuk kepada Allah , melalui surat Al-Fatihah yang kita baca saat sholat, mestinya itu berbanding lurus dengan semangat kita memahami Islam setiap saat secara menyeluruh.
ü  Tunduk & patuh mengikuti petunjuk tersebut
Dalam hal ini hidayah merupakan bentuk ketundukan dan kepatuhan kita kepada petunjuk Allah  yang telah kita ketahui biasanya disebut taufiq. Kalau sering ditanyakan, apa perbedaan antara hidayah dan taufiq, maka makna hidayah disini bermakna pemahaman atas petunjuk Allah , Sedangkan taufiq adalah kesiapan diri untuk mengikuti dan mentaati ajaran-ajaran dan petunjuk-Nya. Mengetahui wajibnya shalat, menutup aurat, haramnya homoseksual, riba, itu hidayah dalam arti pemahaman. Kemudian apakah kita mau mentaati perintah-Nya & menjauhi semua larangan-Nya, itulah yang disebut sebagai taufiq.
Oleh Karena itu, saat kita memohon petunjuk kepada Allah , artinya kita memohon diberikan pemahaman yang benar terhadap agama, dan juga kekuatan dan kemauan untuk mentaatinya. 
2.       Memohon ketakwaan. Makna takwa adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah . Takwa diambil dari kata “wiqoyah” yang maknanya melindungi, yaitu maksudnya seseorang bisa mendapatkan perlindungan dari siksa neraka hanya dengan menjalankan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan.
3.       Memohon harga diri yaitu agar dijauhkan dari hal-hal yang diharamkan semacam zina. Berarti do’a ini mencakup meminta dijauhkan dari pandangan yang haram, dari bersentuhan yang haram, dari zina dengan kemaluan dan segala bentuk zina lainnya. Karena yang namanya zina adalah termasuk perbuatan keji. 
4.    Memohon kepada Allah   al ghina (kecukupan/kekayaan) yaitu dicukupkan oleh Allah  dari apa yang ada di sisi manusia dengan tetap selalu qona’ah, selalu merasa cukup ketika Allah  memberinya harta sedikit ataupun banyak.


Namun demikian, bukan berarti menjadi orang kaya diharamkan, justru dengan harta yang melimpah nan halal dapat memudahkan kita semakin banyak beramal shalih, seperti sedekah, zakat, menyantuni yatim-dhu’afa, mendirikan pesantren, membangun masjid, dst.
Semoga dengan renungan hadits di atas, dapat memotivasi kita agar selalu memohon kepada Allah  berupa : petunjuk, ketakwaan, sifat ‘afaf dan kecukupan/kekayaan yang halal dan thoyyib. Sehingga dengan nikmat-nikmat tersebut dapat menjadikan kita selalu bersemangat dalam menjaga keistiqomahan di jalan Allah  . 
-wallahu a’lam bishshowab-

Tidak ada komentar: