BAHAYA SYIRIK
Saudaraku yang budiman, agama Islam merupakan agama yang datang untuk
menegakkan tauhid, yaitu meng-Esa-kan Allah. Kita telah bersaksi dalam setiap
hari, paling tidak dalam shalat kita mengucapkan : Laa ilaha illalloh Muhammadarasululloh
(tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah).
Pada kalimat (Laa) terdapat makna penafian (peniadaan) sesembahan selain Allah
dan (illa) menetapkan sesembahan untuk
Allah semata.
Sungguh memprihatinkan begitu banyak umat
Islam yang tidak konsisten kepada tauhid, mereka tidak lagi menyembah kepada
Allah semata. Bahkan banyak di antara mereka yang berbuat syirik, menyembah
kepada selain Allah baik langsung maupun tak langsung, baik disengaja maupun
tidak. Banyak di antara mereka yang pergi ke dukun-dukun, paranormal, tukang
santet, tukang ramal, mencari pengobatan alternatif, mencari penglaris, meminta
jodoh dan lain sebagainya. Dan yang lebih memprihatinkan lagi... banyak umat
Islam yang berbuat syirik tapi mereka berkeyakinan bahwa perbuatannya itu
adalah suatu ibadah yang disyari’atkan dalam Islam (padahal tidak demikian).
Na’udzubillahi min dzalik
Allah menurunkan agama tauhid ini untuk
mengangkat derajat dan martabat manusia ke tempat yang tinggi dan mulia. Di
akhirat kita dimasukkan ke dalam Surga dan di dunia kita akan diberikan
kekuasaan. Dan Allah menurunkan agama tauhid ini untuk membebaskan manusia dari
kerendahan dan kehinaan yang di akibatkan oleh perbuatan syirik. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
mengukuhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa (tetap) kafir sesudah (janji) itu,
maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (24:55).
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
meninggal dunia (dalam keadaan) tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun,
niscaya akan masuk Surga. Dan barangsiapa meninggal dunia (dalam keadaan)
berbuat syirik kepada Allah, niscaya akan masuk Neraka.” (HR. Muslim).
Syirik artinya menyekutukan Alloh SWT
dalam peribadatan dengan makhluk-Nya (selain Alloh). Syirik
adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik
(menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan
bahaya akibat perbuatan syirik adalah:
Syirik
adalah kedholiman yang paling besar
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar". (31:13)
Yaitu dhalim terhadap hakikat yang agung
yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang musyrik
mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai
penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri.
Sebab orang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka.
Syirik juga merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan
dengan Allah karena ia telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
Syirik
adalah perbuatan Dosa besar, Tidak akan mendapat ampunan Alloh..
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (4:48) “Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa
yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(4:116)
Syirik
merupakan penghalang amal, penghapus amal dan menjadikan amal seseorang
sia-sia.
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan. (6:88 )
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu
dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan),
niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi. (39:65)
Syirik menyebabkan pelakunya tidak masuk
surga, kekal dalam Neraka dan menjadi seburuk-buruk makhluk
Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan
di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah
berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan
tidaklah ada bagi orang-orang dhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72).
Sesungguhnya
orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk. (98:6)
Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan
Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan
derajat dan martabatnya. Sebab Allah menjadikan manusia sebagai hamba Allah di
muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan seluruh nama-nama, lalu menundukkan
baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.
Allah telah menjadikan manusia sebagai
penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan
martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai Tuhan
dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya. Ada sebagian dari
manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah untuk manusia agar
hewan itu membantu meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang menginap dan
tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka.
“Dan
berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu
apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala)
itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan”. (22: 20-21)
“Barangsiapa
mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu
disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh”. (22: 31)
Syirik membuat orang malas serta menimbulkan
ketakutan dan kecemasan
Dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan
perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli sihir
dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim)
bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun
mengetahuinya kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal kita dijadikan
siap untuk menerima segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para
pendusta (dukun). Sehingga dalam masyarakat seperti ini akan lahir generasi
yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan mencari sebab serta meremehkan
sunnatullah (ketentuan Allah).
Orang yang akalnya menerima berbagai macam
khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi ketakutan.
Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah
dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya. Karena itu,
dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan
tanpa sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman:
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan
keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah
seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)
Syirik membuat orang enggan berbuat kebajikan
dan gemar melakukan maksiat.
Syirik mengajarkan kepada para pengikutnya
untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meremehkan amal shalih.
Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan bahwa para
perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah. Begitu pula orang-orang
kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah
menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan
syafaat Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan
kewajiban dan banyak melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu
alaihi wa Sallam berkata kepada putrinya: “Wahai Fathimah binti Muhammad,
mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun
bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-Bukhari).
Syirik
memecah belah umat.
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan
mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa
yang ada pada golongan mereka”. (Ar Ruum: 31-32)
Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang
ditimbulkan perbuatan syirik. Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya
derajat dan martabat manusia ke tempat paling hina dan paling rendah. Karena
itu Wahai hamba Allah, yang beriman ...
Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan
syirik yang telah kita perbuat dan marilah kita peringatkan dan kita jauhkan
masyarakat di sekitar kita, anggota keluarga kita, sanak famili kita, dari
syirik kerusakan dan bahayanya. Agar kehinaan dan kerendahan yang menimpa ummat
Islam segera berakhir, agar kehinaan dan kerendahan ummat Islam diganti menjadi
kemuliaan.
Hindari Perbuatan Syirik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar