BAHAYA
MENINGGALKAN SHOLAT
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'.
(Al-Baqarah : 43)
Rasulullah Saw bersabda :
“Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya
maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa
merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu,” (HR.Baihaqi).
“Inti
(pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”
(HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini hasan).
Dari Abu Hurairah ra, beliau
mendengar Rasulullah Saw bersabda :
“Sesungguhnya amal hamba yang
pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya
baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya
rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya,
Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut
memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan
shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
“Bilamana shalat seseorang itu baik
maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula
amalnya.” (HR.
Ath-Thabarani).
1.
Dimasukkan
Kedalam Neraka Saqar
Mereka
yang tidak mendirikan shalat, tempatnya nanti adalah Neraka Saqar.
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam
(neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang
melaksanakan shalat.”
(QS: Al-Mudatstsir: 42-43).
Bahkan,
Rasulullah Saw bersabda, “Perjanjian
antara kita dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang
meninggalkannya, berarti ia telah kafir.” (HR: Tirmidzi).
Kemudian,
Ibn Hazm menegaskan bahwa, “Tidak ada
setelah kejahatan dosa yang lebih besar daripada dosa meninggalkan shalat
sampai waktunya habis dan dosa membunuh seorangmukmin dengan cara yang tidak
dibenarkan”
2.
Dikumpulkan
dengan Fir’aun
Dalam
hadits lain, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
yang tidak memelihara shalat, maka ia tidak akan bercahaya, tidak mempunyai
hujjah (alasan) dan tidak akan diselamatkan. Di hari Kiamat kelak, ia akan
dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf” (HR.
Ahmad).
Dengan
demikian, tidak sepatutnya seorang Muslim meringankan apalagi meninggalkan
shalat, baik secara tidak sengaja atau sengaja. Karena hal itu tidak akan
mendatangkan, melainkan kerugian yang amat besar dalam hidup kita
dunia-akhirat.
Imam
Adz-Dzahabi menyatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat dari waktunya tergolong
pelaku dosa besar. Sedangkan yang meninggalkannya (satu kali saja) sama dengan
orang yang berbuat zina dan tindak kriminal pencurian. Meninggalkan seluruh
shalat (yang lima waktu) secara total, termasuk dosa besar. Apabila hal
tersebut dilakukan berulang kali, maka pelakunya dianggap telah melakukan
dosa-dosa besar, kecuali jika orang tersebut bertaubat. Kemudian jika
terus-menerus melakukannya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi, celaka
dan berdosa.”
3.
Dihanyutkan
di sungai Ghoyya
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan
menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.”
(QS. Maryam : 59-60)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang
makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31).
4.
Para Ulama Sepakat Bahwa
Meninggalkan Shalat Termasuk Dosa Besar yang Lebih Besar dari Dosa Besar
Lainnya
Ibnu Qayyim Al Jauziyah
–rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan
shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa
besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh,
merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang
yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta
mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)
Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al
Kaba’ir, Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata, “Tidak ada dosa setelah
kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar
waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” (Al Kaba’ir, hal. 25).
5.
Jatuh
kepada kekafiran
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ
الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
“(Pembatas) antara seorang
muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR.
Muslim no. 257).
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu
-bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ
العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ
أَشْرَكَ
“Pemisah Antara seorang hamba
dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka
dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih.
Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib
wa At Tarhib no. 566).
Marilah
sahabat, kita berusaha sungguh-sungguh menjaga sholat (khususnya sholat 5 waktu) dengan ikhlas,
mempelajari
tatacaranya, melaksanakannya dengan berjama’ah ke masjid
serta tak
lupa berdo’a kepada Allah SWT ;
DO’A AGAR DIBERI KEMAMPUAN MENJAGA SHOLAT
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS.
Ibrahim: 40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar