ETOS
KERJA SEORANG MUSLIM
(Joko S. Al-Hanif, S.Pd.I.)
Allah
SWT berfirman :
Dan Katakanlah:
“Bekerjalah
kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (At-Taubah :105)
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka
mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(Al-Baqarah
: 274)
Rasulullah
SAW bersabda : “barangsiapa di malam hari
kelelahan karena bekerja mencarai rejeki yang halal (di siang hari), maka di
malam hari itu ia mendapatkan ampunan (dari Allah SWT)”
Dari
Abdullah bin Umar Nabi bersabda: “Tangan yang di atas lebih baik daripada
tangan yang di bawah dan tangan yang di atas suka memberi dan tangan yang di
bawah suka meminta. “
(HR. Bukhari (1429), Muslim, (1033), Abu Daud
(4947), Ahmad dalam Musnadnya dan Nasa’i dan Ihnu Hibban).
Makna Etos
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos adalah pandangan hidup yangg khas dari suatu golongan sosial.
Makna etos kerja adalah semangat
kerja yg menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos berasal dari bahasa Yunani yang
berarti sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap
nilai bekerja.
Sedangkan Etos Kerja
Muslim dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang diyakini seorang
muslim bahwa bekerja tidak hanya bertujuan memuliakan diri, tetapi juga sebagai
suatu manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah yang mulia.
Mengapa
Harus Bekerja
Jika
kita mempelajari sejarah para Rasul, setiap para Nabi dan Rasul berusaha dan
berkarya untuk menopang kelangsungan dalam menyebarkan risalah dan dakwah, Nabi
Zakaria AS menjadi tukang kayu, Nabi Idris AS menjahit pakaian dan Nabi Daud AS
membuat baju perang, sehingga bekerja untuk dapat hidup mandiri merupakan
sunnah para utusan Allah maka berusaha untuk mencari nafkah baik dengan
berniaga, bertani dan berternak tidak dianggap menjatuhkan martabat dan tidak
bertentangan dengan sikap tawakkal. ( Fathul Bary, Juz 4. / l 358 dan Al Minhaj
Syarah Sahih Muslim Juz, 15/ 133 ).
Berikut
beberapa alasan sekaligus manfaat dari bekerja antara
lain sebagai berikut :
- Memilih pekerjaan yang halal agar diridhoi dan diberkahi oleh Allah SWT
- Bekerja untuk menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup bagi orang lain
- Bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Bekerja untuk membantu meringankan beban hidup orang lain (kerabat, tetangga, masyarakat, dst)
Bekerja mengundang ampunan
Allah SWT
Sebagaimana hadits di atas, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan
ampunan bagi hamba-hambaNya yang berkerja dengan 3 syarat berikut :
- Mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram
- Bekerja dengan tetap tidak melalaikan kewajiban sebagai seorang muslim-muslimah
- Bekerja dengan sungguh-sungguh, amanah, jujur, menggunakan hasil pekerjaannya untuk kebaikan, menepati janji, dst.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar