SABAR BUKANLAH PASRAH
Pengertian
Sabar
Ditinjau
dari segi bahasa sabar berarti menahan, mencegah diri atau mengekang. Dalam QS.18:28, sabar berarti “Tahanlah
dirimu bersama mereka “. Secara istilah sabar berarti “ Menahan diri atas
segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho Allah SWT” (QS.13:22).
Istilah
lain tentang sabar antara lain:
1. Bila berupa
musibah disebut dengan shabar. Lawan katanya adalah keluhan (Jaza’), kecemasan
atau kegelisahan (lihat akhir QS.14:21).
2. Bila menahan
amarah disebut halim atau bijaksana. Lawan katanya menggerutu.
3. Sabar dengan
rezeki sedikit disebut qona’ah atau rela dan puas. Lawan katanya adalah
rakus.
4. Sabar dalam
menahan syahwat perut dan seksual disebut iffah atau kehormatan dan
martabat diri.
Menurut Imam Al-Ghazali sabar
adalah sabar terhadap musibah yang tidak dapat dihindarkan atau tidak mampu
berupaya menyelamatkan diri. Tapi bila seseorang mampu menghindarkan diri,
menolak atau melawannya, maka dalam hal ini sabar tidak diperbolehkan.
Sabar yang terpuji ialah jika
dilakukan pada saat yang tepat. Sedangkan bila terlambat tidak akan berharga
atau bermanfaat (QS.14:21, 54: 14-16). Sabar yang terpuji juga motivasinya
karena Allah SWT, bukan untuk memperoleh pujian atau tanda jasa dari manusia.
Macam-macam
Sabar
A. Sabar menurut sasarannya terbagi dua, yaitu:
1. Fisik, yaitu
menahan penderitaan badan (misalnya sakit yang berat atau luka parah ).
2. Mental atau
nafsu, yaitu dalam menghadapi tuntutan adat kebiasaan atau dorongan syahwat.
B. Dalam Al-quran, terdapat banyak aspek
kesabaran yang dirangkum menjadi dua, yaitu menahan diri terhadap yang disukai
dan menanggung hal-hal yang tidak disukai. Rinciannya adalah sbb :
1. Sabar terhadap
petaka dunia, seperti bencana alam dan tantangan jaman. Yang demikian akan
dialami oleh semua manusia, orang baik atau jahat, beriman atau kafir
(QS.2:155-157).
2. Sabar terhadap
gejolak nafsu :
·
Menyangkut kesenangan hidup
(QS.21:35,89:15-16,64:15,63:9,3:14-15)
·
Menahan dorongan nafsu seksual (QS.12,4:25)
·
Menahan marah dan dendam (QS.16:126)
3. Sabar dalam
ketaatan kepada Allah, yaitu :
·
Sabar sebelum ketaatan, yaitu denagn melurus niat dengan
melawan riya dan penyimpangan lainnya (QS.98:5)
·
Sabar pada saat bekerja yaitu dengan tidak melalaikan
Allah dan tidak malas (QS.29:58-59).
·
Sabar setelah selesai pekerjaan, yaitu dengan tidak
merasa bangga karena riya dan mencari popularitas (QS.47:33,2:264)
4. Sabar dalam
kesulitan berdakwah dijalan Allah, yaitu :
·
Sabar dari berpalingnya manusia dari dakwah (71:5-7,
16:127)
·
Sabar terhadap gangguan manusia, baik perbuatan ataupun
ucapan (QS.73:10)
·
Sabar terhadap panjangnya perjalanan dakwah(QS.2:214)
5. Sabar dimedan
perang (QS. 8:45-47, 8:65-66)
6. Sabar dalam
pergaulan antara manusia[4:19, 41:34-36]
Hikmah Cobaan bagi Orang Beriman
Secara umum kesabaran ditujukan
kepada segenap manusia, karena dialah satu-satunya makhluq Allah yang dianugerahi
akal dan selalu dibebani ujian serta cobaan.
Imam Al-Ghazali berkata, “Sabar merupakan ciri khas manusia dan tidak
dipunyai oleh hewan karena kekurangan-kekurangannya, dan tidak pula oleh
malaikat karena kesempurnaannya."
Secara khusus, yaitu ditujukan kepada orang-orang beriman, karena mereka
akan menghadapi tantangan, gangguan, ujian serta cobaan jiwa dan harta benda.
Adanya cobaan bagi ahli iman
merupakan suatu kepastian yang mengandung tujuan dan hikmah, yaitu :
1. Untuk
membersihkan barisan mu’minin dari kaum munafik (QS. 3:179, 29:10-11,
22:11). Ujian yang dihadapi para da’i
merupakan penegasan dan penyaringan terhadap tingkatan kaum beriman dan
menyisihkan yang buruk seperti menyisihkan karat dari besi.
2. Mendidik kaum
beriman dan menjernihkan hati mereka (QS. 3:140-142, 3:154).
3. Meningkatkan
kedudukan orang-orang beriman di sisi Allah.
Allah SWT meninggikan derajat mereka, melipatgandakan pahala, paling
tidak menghapus dosa-dosa mereka. “Tidaklah seorang muslim karena kesedihan
, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan dari yang menusuk tubuhnya
kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya. “ (HR Bukhari.)
REFERENSI
Dr.Yusuf
Al-Qardhawi, Al-Qur’an Menyuruh kita sabar, GIP.
ISNET,
Koleksi Bahan Tarbiyah, 1996
Ibnu
Qoyyim Al-Jauuziyah, Hikmah Cobaan, Pustaka Al-Kautsar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar