Bolehkah mengucapkan 'selamat natal' dan atau ikut merayakannya ? ?
Sahabat...,
sadarilah kita mempunyai prinsip sejati yang telah terbukti kebenarannya....
sadarilah Addiinul Islam adalah agama yang haq.... yang dapat menyelamatkan kita di dunia hingga akhirat...
sadarilah dan tingkatkanlah keimanan dan ketaqwaan kita.... agar tidak goyah dalam kondisi dan situasi apapun.... karena perubahan zaman akan semakin mengancam dan menjadi tantangan....
Jika iman kita kuat tak kan pernah tergoyahkan godaan-godaan ghazwul fikr, diantaranya adalah budaya natal dan tahun baru.
Perayaan
Keagamaan Adalah Perkara Aqidah Bukan Muamalah
Pemikiran ini harus
dibangun dalam diri kaum muslimin, bahwa perayaan keagamaan adalah masalah
aqidah, bukan masalah muamalah (hubungan interaksi sosial), bukan pula budaya.
Dalam masalah aqidah kita memiliki batasan-batasan yang jelas, yakni:
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Untukmu
agamamu, dan untukku agamaku.” (QS. Al Kafirun (109):
6)
Tidak sedikit kaum
muslimin yang keliru dalam menempatkan teks-teks agama. Mereka berdalih dengan
ungkapan: Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi
seluruh alam). Ungkapan ini benar jika ditempatkan dalam hubungan sosial,
seperti pinjam meminjam, hutang piutang, kerja sama dalam kebaikan sosial, dan
yang semisalnya. Dalam hal ini Islam sangat membuka diri dan luwes. Bahkan
dalam hukum Islam, kaum kafir dzimmi mendapatkan perlindungan dari
pemerintahan Islam dan masyarakatnya. Mereka sama sekali tidak boleh diganggu,
kecuali jika mereka mengumumkan perang terhadap umat Islam.
Nah, mari kita
lihat bagaimana Al Quran dan As Sunnah menyikapi perayaan hari besar keagamaan
non muslim.
Kesetiaan Kaum
Muslimin Hanya Kepada Allah, RasulNya, dan Kaum Muslimin
Dapat kita perhatikan bahwa ada
sebagian kaum muslimin yang begitu enggan dengan undangan sesama muslim, ajakan
saudaranya, dan acara sesama umat Islam, seperti majelis ta’lim dalam rangka
menggali ilmu-ilmu agama. Tetapi anehnya, mereka bersemangat dengan ajakan dan
undangan orang kafir kepada mereka. Sungguh aneh! Mereka pun merasa bangga
dengan kebersamaannya dengan orang-orang kafir tersebut. Persis seperti yang Allah
Ta’ala sindir dalam Al Quran.
Allah Ta’ala
berfirman:
“(yaitu)
orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua
kekuatan kepunyaan Allah.” (QS. An Nisa (4):139)
Ayat lainya:
“Sesungguhnya
wali kalian hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang beriman yang menegakkan
shalat, menunaikan zakat, dan mereka orang-orang yang ruku’ (tunduk). (QS. Al Maidah (5): 55)
Ayat lainnya:
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi wali (pemimpin-pemimpinmu); sebahagian mereka adalah pemimpin
bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah (5) : 51)
Apakah makna wali
? Wali jamaknya adalah auliya’ yang berati penolong dan kekasih. Bisa
juga bermakna teman dekat, yang mengurus urusan, yang mengusai (pemimpin).
Maka, jelaslah
bahwa umat Islam tidak dibenarkan menjadikan orang kafir sebagai penolong,
kekasih, teman dekat, dan pemimpin mereka. Sebab wali kita hanyalah kepada
Allah, RasulNya, dan orang-orang beriman.
Adapun dalam hadits:
Dari Ibnu Umar Radhiallahu
‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud.
So, Apa Hukumnya ?
Berdasarkan dalil-dalil di atas maka hukumnya adalah haram bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir
dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau
membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa
clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen)
atau dengan sengaja meliburkan kerja dan atau mewajibkan karyawan memakai atribut dan pernak pernik natal (karena bertepatan dengan hari natal).
"Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dan keluarga serta kaum muslimin wal muslimat dari kekufuran"
Sahabatku seiman . . . waspadalah. . .
1 komentar:
SAHABAT, WASPADALAH SERANGAN TERHADAP KEIMANAN KITA SEMAKIN MENGGELORA... keep Istiqomah "
Posting Komentar