“Dan hendaklah takut (kepada Allah SWT ) orang-orang yang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.

Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar
(QS. An-Nisa’ : 9)

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sampai ia pulang

(HR. Tirmidzi)

AJF

AJF
"DALAM KEBERSAMAAN KITA ADA KEMUDAHAN. . . DALAM KEMUDAHAN ADA KEBERHASILAN & DALAM KEBERHASILAN AKAN LAHIR KEBAHAGIAN" " M A R I JALIN UKHUWAH. . . INDAHKAN DUNIA DENGAN KEBAIKAN. . . " SATUKAN TEKAD RAIHLAH IMPIAN KITA. . . S E L A M A - L A M A N Y A "

Jumat, 28 Oktober 2011

Ghozwul Fikr


Sebuah ilustrasi
     Suatu ketika di Perang Salib, seorang petinggi kaum Palangis (pasukan kristen) tertangkap oleh pejuang-pejuangpenegak agama Allah dan ditawan. Sang petinggi ini diperlakukan sangat baik selama ditawan. Ada satu hal yang membuatnya berfikir. Setiap malam ia memperhatikan sang penjaga berlinangan air mata saat membaca kitab sucinya. Ia tak habis fikir bagaimana seorang yang begitu perkasa di siang hari di medan tempur dapat menangis sedemikian rupa di malam hari ketika membaca Al Qur’an. Akhirnya ia sampai kepada suatu kesimpulan bahwa disitulah letak kekuatan kaum Muslimin. Selama beberapa pertempuran fisik mereka tidak berhasil mengalahkan kaum muslimin, ternyata ada suatu sumber kekuatan yang maha dahsyat yang memberikan motivasi yang begitu kuat bagi kaum Muslimin. Ia lalu mengirim surat kepada pasukannya yang mengabarkan bahwa jika ingin mengalahkan kaum Muslimin tidak dapat secara fisik tetapi mereka harus dijauhkan terlebih dahulu dari kitab sucinya. Dan memang kemenangan mereka setelah umat Islam mulai jauh dari Al Qur’an.
     Sementara itu tujuh abad kemudian, Samuel Zuaimir ketua Asosiasi Agen Yahudi pada sebuah konferensi di Yerussalem dalam pidatonya mengatakan........ tujuan misi yang telah diperjuangkan bangsa Yahudi dengan megirim saudara ke negara-negara Islam, bukanlah mengharapkan kaum Muslimin beralih ke agama Yahudi......... Tetapi tugasmu adalah mengeluarkan mereka dari Islam dan tidak berpikir mempertahankan agama Allah atau berdialog dengan-Nya.

Pengertian Ghozwul Fikri
·         Secara bahasa
Ghozwul fikri terdiri dari dua kata : ghozwah dan fikr. Ghozwah berarti serangan, serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran. Serangan atau serbuan di sini berbeda dengan serangan dan serbuan dalam qital (perang).
·         Secara istilah
Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran ummat Islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak  lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal tak islami.

Sasaran Ghozwul Fikri
·         Berusaha memasukkan yang sudah kosong islamnya ke dalam agama kafir. QS.2:217, Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-nya. (QS.17:73, 5:49)
·         Agar umat Islam mengikuti agama kafir (QS.2:120)
·         Memadamkan cahaya (agama ) Allah. (QS.61:8, 9:32)

Metode Ghozwul Fikri
Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas
·         Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan)
Gerakan yang berupaya menciptakan  keragu-raguan dan pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.
·         Tasywih (pencemaran/pelecehan)
Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk.
·         Tadhlil (penyesatan)
Upaya orang kafir menyesatkan umat mulai ari cara yang halus sampai cara yang kasar.
·         Taghrib (pembaratan/westernisasi)
Gerakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam, mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan          perilaku barat. 
                           
Menyerang Islam dari dalam
·         Penyebaran faham sekulerisme
·         Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
·         Penyebaran faham nasionalisme.
·         Nasionalisme membunuh ruh ukhuwah islamiyah yang merupakan azas kekuatan umat Islam.
“Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada ashobiyah dan bukan golonganku orang yang berperang atas dasar ashobiyah dan bukan ari golonganku orang yang mati karena ashobiyah”.
·         Pengrusakan akhlak umat Islam terutama para pemudanya.

Sarana Ghozwul Fikri
Mass Media: cetak dan elektronika

Hasil Ghozwul Fikri

-  Umat Islam menyimpang dari Al Qur’an dan As Sunnah  QS.25:30
-  Minder dan rendah diri  QS.3:139
-  Ikut-ikutan  QS.17:36 
Terpecah-belah  QS.30:32

Apa Jawabanmu ?
      Amir sejak lama mempunyai kebiasaan yang sangat baik. Setiap hari ia pasti menyempatkan waktu untuk membaca Al Qur’an dan juga membaca terjemahannya walaupun itu hanya satu ayat saja. Ia sangat senang sekali Ibunya membelikannya Qur’an beserta terjemahannya saat ia berulang tahun bulan yang lalu. Hari ini Amir baru saja membaca QS.2:120 dan melihat terjemahannya: “Dan tidak akan ridha selamanya Yahudi dan Nashara sampai kalian mengikuti millah mereka....” Ia berpikir ‘Ah, teman-temanku yang Nasrani semuanya baik padaku’. ‘Masa kita harus berburuk sangka atau apriori kepada mereka?’ Tetapi ini Allah yang berkata, Ia yang paling tahu akan sifat-sifat manusia. ‘Bagaimana ini, apakah aku harus menjauhi mereka dan tidak usah berteman dengan mereka?’
     Memasuki era globalisasi ini, dunia semakin terasa kecil dengan perkembangan teknologi informasi. Semua informasi terasa tak terbendung. Orang dapat mengetahui apa saja yang diinginkannya di negara manapun. Teknologi internet memungkinkan hal tersebut. Tetapi apakah semua informasi ini benar atau baik.

·         Bagaimana pengaruh internet terhadap generasi muda?
·         Bagaimana menanggulangi pengaruh negatifnya?
·         Bagaimana pengaruh media massa (cetak dan elektronik) terhadap gaya hidup dan perilaku generasi muda?









REFERENSI
Daud Rasyid, M.A, Al-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam.
Prof. Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlak dari Barat.
Abu Ridho, Pengantar memahami Al-Ghazwu Al- Fikri
Prof. DR. Abdulkarim Yunus Al-Khatib,dkk. Membendung Sikap Anti Islam.
DR.Darouza, Mengungkap tentang Yahudi

Tidak ada komentar: