Ibu.. Ayah... maafkanlah khilaf kami.. |
Pengertian Birrul
Waalidain
Berbuat baik terhadap orang tua (birrul
walidain) adalah memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta
mentaati perintahnya (kecuali yang ma’siat) dan mendoa’kannya apabila keduanya
telah wafat.
Ibu dan Bapak sebagai orang tua sudah
selayaknya mendapatkan kebaikan dan penghormatan dari anaknya. Islam sangat
perhatian mengenai masalah ini, sebagaimana sangat jelas ditegaskan dalam
firman Allah yang berbunyi:
“Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama
kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali” (QS.31:15). Juga
dapat dilihat dalam surat 4:36
Jelaslah bahwa Birrul Walidain adalah
kewajiban setiap anak dalam kerangka ta’at kepada perintah Allah.
Bentuk-bentuk Birrul
Waalidain
Berbuat baik kepada
orang tua dapat dilakukan dalam dua kesempatan:
Þ
Saat
orang tua masih hidup
·
Mentaati
selama bukan maksiat. Hadits Rasulullah: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk
dalam rangka maksiat kepada Allah”.
Contoh: Kisah Sa’ad
bin Abi Waqosh.
·
Bersikap
rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23)
·
Memohonkan
ampunan baginya kepada Allah (mendoa’kan) (QS.17:24)
·
Membantu
dengan harta
·
Memintakan
restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting yang akn dilakukan.
Hadits Rasulullah:
“Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua, Murka Allah juga ada dalam Murkanya
orang tua”.
Þ
Saat
orang tua telah wafat
·
Menyelenggarakan
pengurusan jenazahnya seperti: memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya
dan menguburkannya,dsb.
·
Senantiasa
berdo’a untuk memohonkan ampun atas segala dosanya.
·
Memenuhi
segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana seperti: wasiat, hutang
piutang, dll.
·
Menghormati
teman dan sahabat orang tua semasa keduanya masih hidup.
Rasulullah
Muhammad S.A.W bersabda :
“ Seorang
laki-laki dari golongan Anshar
mendatangi Rasulullah , lalu bertanya : ‘Apakah yang tinggal bagiku untuk dapat
berbuat kebaikan terhadap Ibu-Bapakku setelah mereka meninggal ya
Rasulullah ? Rasul menjawab : ‘Ada 4 macam yang dapat anda
lakukan : menshalatkannya, memohonkan ampun segala dosanya,
memenuhi janjinya dan juga menghormati teman dan sahabatnya. (HR.
Muslim)
Dari kisah-kisah yang
telah lalu banyak peristiwa yang dapat dijadikan tauladan atau i’tibar tentang
bagaimana orang-orang yang baik terhadap orang tuanya dan bagaimana pula
sebaliknya orang yang durhaka. Tauladan yang baik misalnya kisah-kisah nabi
Ibrahim, nabi Ismail, dll. Sebaliknya bagaimana pula akibat buruk yang
ditimpakan kepada anak yang durhaka , seperti Abdullah bin Salam, dll.
DISKUSI BUAT KAMU NICH :
-
Fitri
seorang muslimah. Ketika masuk SMA ia
ingin mengenakan busana muslimah yang sempurna. Namun dilarang oleh orang
tuanya dengan alasan akan sulit mendapatkan jodoh, pekerjaan. Menurutmu
bagaimana sikap Fitri sebaiknya, apakah
dia tetap mengenakan busana muslimah atau menurut kata orang tuanya ?
- Agung seorang muslim tetapi mempunyai ibu
dan ayah yang beragama Nasrani. Suatu saat Agung diminta orang tuanya
mengikuti Natalan bersama. Menurutmu
bagaimana sikap Agung seharusnya?
" YUUK BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA..." selamaanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar