Dari Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Kapankah hari kiamat datang?" Rasulullah SAW menjawab, "Apakah bekalmu
untuk menghadapinya?" Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka
Rasulullah saw bersabda, "Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau
cintai." (Bukhari - Muslim)
Di antara tanda Kiamat Kubra adalah keluarnya Ya`juj Ma`juj dari kurungannya. Keluarnya mereka sebagai tanda Kiamat Kubra wajib kita imani karena dalil-dalil telah menetapkannya.
Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Hingga apabila dibukakan (tembok)
Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat
yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari
Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir.
(Mereka berkata), ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam
kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim’.”
Al-Anbiya`: (96-97)
Keluarnya mereka adalah keburukan yang
dekat yang telah diperingatkan oleh Rasulullah. Dari Zainab binti Jahsy
bahwa Nabi datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda :
“Laa ilaha illallah, celaka orang-orang Arab
dari keburukan yang telah dekat. Pada hari ini benteng Ya`juj Ma`juj
dibuka seperti ini. Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari
telunjuknya.”Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1341; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1987). (Muttafaq alaihi,
Dalam surat al-Kahfi ayat 94-98. Allah
menjelaskan bahwa Ya`juj Ma`juj dikurung oleh Dzulkarnain dengan baja,
karena mereka berbuat kerusakan di bumi sehingga mereka tidak keluar
darinya sampai tiba saatnya janji Allah.
Mereka keluar setelah Isa turun dan membunuh Dajjal.
Keluarnya mereka dari kurungan memiliki cerita tersendiri yang
disebutkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam hadits no. 3153 dan Ibnu Majah
no. 4131 dari Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 1735. Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :
“Sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj
membongkarnya setiap hari, sampai ketika mereka hampir melihat cahaya
matahari. Pemimpin mereka berkata, ‘Kalian pulanglah, kita teruskan
besok’. Lalu Allah mengembalikannya lebih kuat dari sebelumnya. Hingga
ketika masa mereka telah tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada
ma-nusia, mereka menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya
ma-tahari, pemimpin mereka berkata, ‘Kalian pulanglah, kita teruskan
besok, insya Allah
Subhanahu Wata’ala’. Mereka mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke
tempat mereka menggali, mereka mendapatkan galian da-lam keadaan seperti
kemarin. Sehingga mereka (berhasil) menggali dan keluar kepada manusia.
Mereka meminum air sampai kering dan orang-orang berlindung di benteng
mereka. Lalu mereka me-lemparkan panah-panah mereka ke langit, dan ia
kembali dengan berlumuran darah. Mereka berkata, ‘Kita telah mengalahkan
pendu-duk bumi dan mengungguli penghuni langit’.”
Siapakah Ya'juj dan Ma'juj ?
Nama Ya`juj Ma`juj, ada yang berkata, ia
bukan nama Arab. Ada yang berkata, ia adalah nama Arab, diambil dari أَجِيْجُ النَّارِ yang berarti bergolaknya api, atau dari اَلْأَجُّ yang berarti lari cepat. Apapun itu, begitulah nama mereka yang tercantum di dalam al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi. Mereka adalah sekelompok umat dari Bani Adam, jumlah mereka sangatlah besar.
Mengenai ciri-ciri mereka, terdapat sebuah hadits di Musnad Imam Ahmad (5/271), al-Haitsami dalam Majmu’ az-Zawa`id (8/9) berkata tentangnya, “Rawi-rawinya adalah rawi-rawi ash-Shahih.”
Hadits tersebut menjelaskan bahwa mereka berwajah lebar seperti tameng
yang menonjol dengan rambut merah kecoklatan, mata sipit, datang dengan
cepat dari tempat yang tinggi.
Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Isa dalam kondisi demikian, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam,
‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tak seorang pun
mampu memerangi mereka, maka bawalah hamba-hambaKu berlindung di
ath-Thur’. Lalu Allah mengeluarkan Ya`juj dan Ma`juj, dan mereka
mengalir dari segala penjuru. Rom-bongan pertama melewati danau
Thabariyah dan meminum airnya. Rombongan terakhir menyusul sementara air
danau telah menge-ring, mereka berkata, ‘Sepertinya dulu di sini pernah
ada air’. Nabi Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya dikepung sehingga
kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada 100 dinar bagi kalian
sekarang ini, lalu Nabi Isa ‘Alaihissalam dan kawan-kawan berdoa kepada
Allah. Lalu Allah mengirim ulat di leher Ya`juj dan Ma`juj, maka mereka
mati bergelimpangan seketika seperti matinya satu jiwa. Kemudian Allah
menurunkan Nabi Isa dan kawan-kawannya ke bumi, maka tidak ada sejengkal
tempat pun di bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk mereka (Ya`juj dan
Ma`juj). Lalu Nabiyullah Isa ‘Alaihissalam dan teman-temannya berdoa
kepada Allah, kemudian Allah menurunkan hujan deras yang mengguyur
seluruh rumah, baik yang terbuat dari tanah atau kain (tenda). Hujan itu
membasuh bumi sehingga ia seperti cermin yang berkilauan.” (Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Sahabat, iman kepada tanda-tanda Hari Kiamat secara umum, Dajjal, Ya`juj, dan
Ma`juj secara khusus termasuk beriman kepada perkara ghaib yang
merupakan inti daripada iman itu sendiri. Di sinilah letak ujiannya.
Kalau beriman kepada sesuatu yang riil dilihat dan disaksikan maka ia
tidak bernilai ujian apa pun.Mudah-mudahan kita semua termasuk hamba Alloh SWT yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepadaNya sehingga dapat selamat di dunia dan akhirat, insya Alloh.
Wallohu A'lam Bishshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar